Maret : Bulan Refleksi Diri dan Susahnya Mencari Teman
Hai april, selamat datang. Wah udah bulan 4 aja, Blog ini
juga sudah lama nggak gue isi. Mungkin karena kerjaan lagi banyak-banyaknya.
Hampir tiap hari pulang malam karena ada sistem baru.
Jadi tiap kali pulang bawaannya cuma pengen cuci muka, nge-youtube,
lalu tidur. Sungguh unfaedah sekali hidupku.
Kalian gimana Maretnya? Apakah berlalu dengan sangat baik, baik, cukup baik, biasa aja, atau buruk? Ini kayak pilihan jawaban kuesioner nggak sih?
Malas Baca Buku dan Lebih Memilih Drakor
Maret buat gue pribadi adalah bulan refleksi diri. Yang
kalau gue bercermin, gue baru nyadar jerawat gue makin banyak. Apa hubungannya, coba?
Gue lagi mengingat-ngingat apakah bulan maret gue ada
nyentuh buku? Sepertinya ada, cuma sepertinya di awal-awal bulan aja, selanjutnya
full nonton drakor. Sepertinya gue
lagi bosan ama buku, gue lupa apa sebutannya, tapi begitulah.
Gue rasa ini karena sehabis pulang kerja tentunya fisik dan
pikiran udah cape. Sementara buku yang belum gue baca masuk dalam kategori buku
pengembangan diri, yang tentunya kalau baca harus dengan kosentrasi penuh.
Nah, karena itulah gue lebih memilih untuk nonton drakor
yang bertema ringan. Jadi kalau gue nonton nggak perlu mikir. Nah drakor yang
jadi pilihan gue adalah Hello? It’s Me!
Jadi, drama Hello? It’s Me seperti angin segar di antara semua drama korea bertema thiller yang lagi pada on going.
Drama ini berkisah mengenai Ban Ha-Ni.
Wanita single berusia 37 tahun dengan karir dan hidup yang bisa dibilang
tidak berhasil. Padahal semasa SMA Ban Ha-Ni adalah seorang gadis yang ceria
dan mempunyai banyak penggemar di
sekolahnya. Lalu secara misterius, Ban Ha-Ni yang berumur 17 tahun,
muncul di kehidupan Ban Ha-Ni yang yang berusia 37 tahun. Intinya Ban Ha-Ni tua
ketemu Ban Ha-Ni muda.
Selain drama Hello ? It’s Me, gue juga sangat bersyukur
bahwa Running Man masih tayang sampai sekarang. Karena reality Tv show yang sudah mengudara sejak 2010 ini selalu berhasil
menghadirkan gelak tawa. Dari para membernya yang super kocak dan guest
yang kadang tingkahnya nggak masuk akal.
Gue pribadi suka banget sama Kwang-soo dan Yoo Jae-suk.
Kwang-soo dikenal suka mengkhianati anggota kelompoknya sendiri, kalau Yoo
Jae-suk terkenal pintar. Kalau lagi perlombaan kuis, Yoo Jae-suk juaranya. Tapi
Yoo Jae-suk dan Kwang –soo punya satu kesamaan, yaitu sama-sama sial. Yang kadang
sialnya tuh bikin kita bertanya-tanya sendiri, kok bisa?
Biar gue kasih contoh. Di Running Man episode 143, ada sesi perlombaan mecahin telur di jidat. Jadi dari 30 telur yang ada, hanya ada satu telur mentah, yang lainnya adalah telur masak. Nah, waktu giliran Kwang-soo, bisa-bisanya dia malah dapat telur mentah, yang disambut gelak tawa dari member dan guest saat itu.
Semakin Tua Semakin
Sedikit Teman
Sebenarnya ini agak rancu sih. Karena bagi beberapa orang semakin tua semakin banyak teman. Kenapa bisa gitu? Karena dari kita SD, SMP, SMA, kuliah, lalu bekerja, kita bakal selalu ketemu lingkungan baru, yang dimana kita juga pasti bakal ketemu orang-orang baru. Dari orang-orang baru itu yang kadang jadi rajin komunikasi dan akhirnya jadi teman deh.
Tapi kok buat gue enggak yah? Gue rasa, makin tua, gue makin
susah nyari teman. Pertama, karena gue orangnya pendiam dan nggak gampang
ngebuka diri. Terus muka gue yang pernah dikatai ‘seseorang’ telalu judes, jadi
orang mau kenal juga mikir-mikir. Dan gue juga jarang memulai obrolan dengan
orang yang nggak gue kenal.
Namun, sebenarnya gue juga mau bilang, kalau gue orangnya
pemilih kalau soal teman. Mungkin karena
gue lebih mentingin kualitas dibandingin kuantitas.
Menurut gue, nggak perlu punya banyak teman, yang terpenting
punya satu teman yang selalu ada di saat kita susah maupun senang. Tapi, ini
juga kadang jadi bumerang buat diri
sendiri. Soalnya kalau lagi butuh bantuan, nggak tahu mau minta bantuan ke
siapa. Trus kemana-mana nggak punya koneksi, nggak tahu siapa yang mau
diandalin.
Lalu gue juga menghindari pertemanan yang di dalamnya
terlalu banyak membicarakan keburukan orang plus
terlalu menilai kehidupan orang lain. Jadi tiap kali ngumpul, ngebicarain orang
aja terus. Gue pasti bakal cape banget,
ditambah gue yang kurang suka ngurusin hidup orang, yang tentunya, gabung
dikelompok seperti itu bakal bikin gue sendiri nggak nyaman.
Rahasia juga jadi hal yang paling krusial buat gue. Karena
jangan sampai apa yang kita ceritakan malah diceritakan kembali ke orang lain.
Apalagi kalau ceritanya pas lagi ngerasa
down. Ya mungkin bagus kalau
ceritanya malah bisa bikin orang lain makin bisa ngertiin kita. Kalau ceritanya
malah di ceritain sebagai bahan tertawaan? Ya, yang udah down malah jadi semakin hilang harapan.
Buat gue, orang-orang yang bisa awet pertemanannya hingga
tua, adalah orang-orang yang sangat beruntung.
Robert Waldinger, dalam sesi TEDx talknya berkata,
“Good relationships keep us happier and healthier”
Atau bisa dibilang, hubungan yang baik membuat kita semakin bahagia dan sehat. Baik hubungan sosial dengan teman, keluarga, ataupun dengan komunitas.
Belajar Bahasa
Inggris yang Selalu Tertunda
Sejujurnya, gue orang yang pengen banget bisa jalan-jalan ke
luar negri. Kayaknya bukan gue aja deh, semua orang juga pasti mau. Entah
gimana caranya, yang penting mimpi aja dulu. Tercapai atau nggaknya, itu soal
belakangan.
Dan salah satu bekalnya adalah belajar bahasa Inggris. Cuma,
jangan mikir belajarnya di les-les gitu. Nggak sama sekali. Gue lebih banyak otodidak.
Belajar lewat video-video di youtube.
Sewaktu sekolah, bahasa Inggris selalu jadi momok buat gue
pribadi. Di saat teman-teman lain nggak ngalamin kesulitan buat ngikutin
pelajaran, gue malah sibuk menghitung waktu, berapa lama lagi pelajaran bahasa
inggris bakal selesai.
Gue baru nemu feel-nya
kayaknya dekat-dekat mau lulus kuliah. Lama banget yah? haha. Emang selama itu
sih gue baru bisa sedikit demi sedikit mengerti. Sedikit demi sedikit juga
mulai PD buat nonton film pake subtitle bahasa Inggris. Tapi ya gitu, kurangnya
masih banyak.
Pernah liat nggak meme yang bilang kalau waktu nonton pake subtitle inggris berasa sarjana. Bisa dimengerti, pokoknya jago dah. Tapi giliran disuruh speaking langsung berubah jadi bayi. Cuma bisa yes no yes no.
Nah, jadilah gue niatin ke diri sendiri, latihan ngebaca
artikel bahasa inggris tiap hari, kan kalau mau bisa ngomong ya harus belajar
ngomong.
Tapi sayang seribu sayang, gue ini bukan orang yang
konsisten. Gue cuma belajar bacanya tiga harian habis itu nggak pernah lagi.
Bulan april ini gue bilang ke diri sendiri, “Fel, nggak
apa-apa, namanya juga belajar, yuk coba lagi”.
Pernah dengar nggak? bahwa orang yang belum siap untuk
berubah, pastinya nggak bakal berubah.
Jadi, akan bagimanakah hasilnya? Kita tunggu saja.
4 comments
malas baca buku, menulis , dan lebih memilih drakor. itu saya di bulan Januari dan Febuari. jangan sampai terulang lagi. gara-gara nonton drama on going. kapok deh. hehe. btw, drakor indo buat nonton drama ilegal ya, kak?
BalasHapusHahaha. Januari Februari lumayan banyak baca buku, giliran maret aja langsung malas banget.
HapusKalau soal drakorindo, setelah searching, ternyata ilegal. Aku lupa kalau kemarin-kemarin ada pemberitaan soal situs ilegal dimana drakorindo dan ganool termasuk ke dalamnya.
Makasih udah dikasih tahu ya kak, hehe.
Terima kasih sudah mampir membaca.
Malas memang musuh terberat ya hehe
BalasHapusMemang kalau kondisi fisik dan psikis lagi capek atau overwhelmed, pasti bawaannya cari sesuatu yg bisa menghibur ya mbak😂 boro-boro bisa baca buku, namatin serial drakor aja kayaknya bisa jadi satu pencapaian, karena saking malasnya mikir dan susah konsentrasi sama hal lain😆
BalasHapusBtw, soal semakin tua semakin banyak teman, saya kok malah dengernya kebalikannya yaa, wkwk🤣 semakin dewasa semakjn sedikit teman, dan semakin kecil circle-nya, meskipun banyak bertemu orang baru. Mungkin kesamaannya seperti kata mbak tadi, semakin dewasa justru kita cenderung semakin selektif dalam memilih siapa yg akan jadi teman dekat, dan siapa yg cuma sekadar teman. Soalnya sayapun begitu😂 Paling nggak demen deh kalau udh ketemu sama lingkungan yg mana isinya ghibahin orang mulu, small talks mulu. Lama-lama bukan ketiban nilai positif, malah jadi nambah-nambah penyakit.
Anyway, semangat mbak latihan bahasa Inggrisnya! Kalau saya biasanya dibantu sama baca-baca Q&A yg topiknya ringan di Quora biar lebih ke-boost bahasa Inggrisnya😁