Maret : Bulan Refleksi Diri dan Susahnya Mencari Teman

by - April 02, 2021

Bulan April

Hai april, selamat datang. Wah udah bulan 4 aja, Blog ini juga sudah lama nggak gue isi. Mungkin karena kerjaan lagi banyak-banyaknya. Hampir tiap hari pulang malam karena ada sistem baru.

Jadi tiap kali pulang bawaannya cuma pengen cuci muka, nge-youtube, lalu tidur. Sungguh unfaedah sekali hidupku.

Kalian gimana Maretnya? Apakah berlalu dengan sangat baik, baik, cukup baik, biasa aja, atau buruk? Ini kayak pilihan jawaban kuesioner nggak sih?

Malas Baca Buku dan Lebih Memilih Drakor

Maret buat gue pribadi adalah bulan refleksi diri. Yang kalau gue bercermin, gue baru nyadar jerawat gue makin banyak. Apa hubungannya, coba?

Gue lagi mengingat-ngingat apakah bulan maret gue ada nyentuh buku? Sepertinya ada, cuma sepertinya di awal-awal bulan aja, selanjutnya full nonton drakor. Sepertinya gue lagi bosan ama buku, gue lupa apa sebutannya, tapi begitulah.

Gue rasa ini karena sehabis pulang kerja tentunya fisik dan pikiran udah cape. Sementara buku yang belum gue baca masuk dalam kategori buku pengembangan diri, yang tentunya kalau baca harus dengan kosentrasi penuh.

Nah, karena itulah gue lebih memilih untuk nonton drakor yang bertema ringan. Jadi kalau gue nonton nggak perlu mikir. Nah drakor yang jadi pilihan gue adalah Hello? It’s Me!

Jadi, drama Hello? It’s Me seperti angin segar di antara semua drama korea bertema thiller yang lagi pada on going.

Sumber foto dari KBS

Drama ini berkisah mengenai Ban Ha-Ni.  Wanita single berusia 37 tahun dengan karir dan hidup yang bisa dibilang tidak berhasil. Padahal semasa SMA Ban Ha-Ni adalah seorang gadis yang ceria dan mempunyai banyak penggemar di  sekolahnya. Lalu secara misterius, Ban Ha-Ni yang berumur 17 tahun, muncul di kehidupan Ban Ha-Ni yang yang berusia 37 tahun. Intinya Ban Ha-Ni tua ketemu Ban Ha-Ni muda. 

Selain drama Hello ? It’s Me, gue juga sangat bersyukur bahwa Running Man masih tayang sampai sekarang. Karena reality Tv show yang sudah mengudara sejak 2010 ini selalu berhasil menghadirkan gelak tawa. Dari para membernya yang super kocak dan guest  yang kadang tingkahnya nggak masuk akal.

Gue pribadi suka banget sama Kwang-soo dan Yoo Jae-suk. Kwang-soo dikenal suka mengkhianati anggota kelompoknya sendiri, kalau Yoo Jae-suk terkenal pintar. Kalau lagi perlombaan kuis, Yoo Jae-suk juaranya. Tapi Yoo Jae-suk dan Kwang –soo punya satu kesamaan, yaitu sama-sama sial. Yang kadang sialnya tuh bikin kita bertanya-tanya sendiri, kok bisa?

Biar gue kasih contoh. Di Running Man episode 143, ada sesi perlombaan mecahin telur di jidat. Jadi dari 30 telur yang ada, hanya ada satu telur mentah, yang lainnya adalah telur masak. Nah, waktu giliran Kwang-soo, bisa-bisanya dia malah dapat telur mentah, yang disambut gelak tawa dari member dan guest saat itu. 

Semakin Tua Semakin Sedikit Teman

Sebenarnya ini agak rancu sih. Karena bagi beberapa orang  semakin tua semakin banyak teman. Kenapa bisa gitu? Karena dari kita SD, SMP, SMA, kuliah, lalu bekerja, kita bakal selalu ketemu lingkungan baru, yang dimana kita juga pasti bakal ketemu orang-orang baru. Dari orang-orang baru itu yang kadang jadi rajin komunikasi dan akhirnya jadi teman deh.

Foto oleh Matheus Bertelli dari Pexels


Tapi kok buat gue enggak yah? Gue rasa, makin tua, gue makin susah nyari teman. Pertama, karena gue orangnya pendiam dan nggak gampang ngebuka diri. Terus muka gue yang pernah dikatai ‘seseorang’ telalu judes, jadi orang mau kenal juga mikir-mikir. Dan gue juga jarang memulai obrolan dengan orang yang nggak gue kenal.

Namun, sebenarnya gue juga mau bilang, kalau gue orangnya pemilih kalau soal teman.  Mungkin karena gue lebih mentingin kualitas dibandingin kuantitas.

Menurut gue, nggak perlu punya banyak teman, yang terpenting punya satu teman yang selalu ada di saat kita susah maupun senang. Tapi, ini juga kadang jadi bumerang  buat diri sendiri. Soalnya kalau lagi butuh bantuan, nggak tahu mau minta bantuan ke siapa. Trus kemana-mana nggak punya koneksi, nggak tahu siapa yang mau diandalin.

Lalu gue juga menghindari pertemanan yang di dalamnya terlalu banyak membicarakan keburukan orang plus terlalu menilai kehidupan orang lain. Jadi tiap kali ngumpul, ngebicarain orang aja terus.  Gue pasti bakal cape banget, ditambah gue yang kurang suka ngurusin hidup orang, yang tentunya, gabung dikelompok seperti itu bakal bikin gue sendiri nggak nyaman.

Rahasia juga jadi hal yang paling krusial buat gue. Karena jangan sampai apa yang kita ceritakan malah diceritakan kembali ke orang lain. Apalagi kalau ceritanya pas lagi ngerasa  down. Ya mungkin bagus kalau ceritanya malah bisa bikin orang lain makin bisa ngertiin kita. Kalau ceritanya malah di ceritain sebagai bahan tertawaan? Ya, yang udah down malah jadi semakin hilang harapan.

Buat gue, orang-orang yang bisa awet pertemanannya hingga tua, adalah orang-orang yang sangat beruntung.

Robert Waldinger, dalam sesi TEDx talknya berkata, 

Good relationships keep us happier and healthier

Atau bisa dibilang, hubungan yang baik membuat kita semakin bahagia dan sehat. Baik hubungan sosial  dengan teman, keluarga, ataupun dengan komunitas.

Belajar Bahasa Inggris yang Selalu Tertunda

Sejujurnya, gue orang yang pengen banget bisa jalan-jalan ke luar negri. Kayaknya bukan gue aja deh, semua orang juga pasti mau. Entah gimana caranya, yang penting mimpi aja dulu. Tercapai atau nggaknya, itu soal belakangan.

Dan salah satu bekalnya adalah belajar bahasa Inggris. Cuma, jangan mikir belajarnya di les-les gitu. Nggak sama sekali. Gue lebih banyak otodidak. Belajar lewat video-video di youtube.

Sewaktu sekolah, bahasa Inggris selalu jadi momok buat gue pribadi. Di saat teman-teman lain nggak ngalamin kesulitan buat ngikutin pelajaran, gue malah sibuk menghitung waktu, berapa lama lagi pelajaran bahasa inggris bakal selesai.

Gue baru nemu feel-nya kayaknya dekat-dekat mau lulus kuliah. Lama banget yah? haha. Emang selama itu sih gue baru bisa sedikit demi sedikit mengerti. Sedikit demi sedikit juga mulai PD buat nonton film pake subtitle bahasa Inggris. Tapi ya gitu, kurangnya masih banyak.

Pernah liat nggak meme yang bilang kalau waktu nonton pake subtitle inggris berasa sarjana. Bisa dimengerti, pokoknya jago dah. Tapi giliran disuruh speaking langsung berubah jadi bayi. Cuma bisa yes no yes no.

Sumber gambar dari channel youtube EnglishAnyone


Nah, jadilah gue niatin ke diri sendiri, latihan ngebaca artikel bahasa inggris tiap hari, kan kalau mau bisa ngomong ya harus belajar ngomong.

Tapi sayang seribu sayang, gue ini bukan orang yang konsisten. Gue cuma belajar bacanya tiga harian habis itu nggak pernah lagi.

Bulan april ini gue bilang ke diri sendiri, “Fel, nggak apa-apa, namanya juga belajar, yuk coba lagi”.

Pernah dengar nggak? bahwa orang yang belum siap untuk berubah, pastinya nggak bakal berubah.

Jadi, akan bagimanakah hasilnya? Kita tunggu saja.

 


You May Also Like

4 comments

  1. malas baca buku, menulis , dan lebih memilih drakor. itu saya di bulan Januari dan Febuari. jangan sampai terulang lagi. gara-gara nonton drama on going. kapok deh. hehe. btw, drakor indo buat nonton drama ilegal ya, kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha. Januari Februari lumayan banyak baca buku, giliran maret aja langsung malas banget.
      Kalau soal drakorindo, setelah searching, ternyata ilegal. Aku lupa kalau kemarin-kemarin ada pemberitaan soal situs ilegal dimana drakorindo dan ganool termasuk ke dalamnya.
      Makasih udah dikasih tahu ya kak, hehe.
      Terima kasih sudah mampir membaca.

      Hapus
  2. Malas memang musuh terberat ya hehe

    BalasHapus
  3. Memang kalau kondisi fisik dan psikis lagi capek atau overwhelmed, pasti bawaannya cari sesuatu yg bisa menghibur ya mbak😂 boro-boro bisa baca buku, namatin serial drakor aja kayaknya bisa jadi satu pencapaian, karena saking malasnya mikir dan susah konsentrasi sama hal lain😆

    Btw, soal semakin tua semakin banyak teman, saya kok malah dengernya kebalikannya yaa, wkwk🤣 semakin dewasa semakjn sedikit teman, dan semakin kecil circle-nya, meskipun banyak bertemu orang baru. Mungkin kesamaannya seperti kata mbak tadi, semakin dewasa justru kita cenderung semakin selektif dalam memilih siapa yg akan jadi teman dekat, dan siapa yg cuma sekadar teman. Soalnya sayapun begitu😂 Paling nggak demen deh kalau udh ketemu sama lingkungan yg mana isinya ghibahin orang mulu, small talks mulu. Lama-lama bukan ketiban nilai positif, malah jadi nambah-nambah penyakit.

    Anyway, semangat mbak latihan bahasa Inggrisnya! Kalau saya biasanya dibantu sama baca-baca Q&A yg topiknya ringan di Quora biar lebih ke-boost bahasa Inggrisnya😁

    BalasHapus