Rumah Tingkat Tiga

by - Februari 06, 2021

Apa gue bisa ya? bahkan untuk punya sebuah surat tanah, gue masih nggak mampu. Apa lagi buat punya rumah.

Definisi sukses menurut bapak adalah anak yang punya rumah tiga tingkat, dengan satu lantai jadi miliknya.

Gue sedang dalam masa menyemangati diri sendiri. Gamang dengan pilihan hidup yang telah gue buat. Rasanya tak pernah menjadikan gue siapa-siapa. Bahkan tulisan ini pun, yang gue yakin pun tak akan jadi apa-apa. Hanya tertimbun bersama file word lainnya.

Cerita lelah yang kita sampaikan dan malah jadi bahan tertawaan buat bapak dan malah di ceritakan ke orang lain sebagai candaan. Menurut gue itu menyakitkan.

Untuk bercerita di seorang manusia bernama bapak saja itu butuh keberanian besar, mengalahkan ego diri sendiri, keberanian untuk jujur ke orang tua soal perasaanmu yang sebenarnya. Itu benar-benar butuh keberanian.

Karena pada akhirnya, anak adalah seorang manusia yang juga punya suara hati, yang juga punya pandangan, menyebalkan, menyedihkan, dan kesepian.

Gaji gue pas-pasan. Bahkan laptop yang ingin sekali gue beli, hingga kini belum mampu gue beli. Masih sedikit demi sedikit menabung. Apalagi untuk punya rumah tiga tingkat.

180 kata di atas, mungkin hanya terasa seperti omong kosong. Itu mah karena kamu kurang usaha? Itu karena kamu pemalas.

Mengapa kita selalu mengecilkan usaha orang? Tapi gue tahu sih, semuanya bakal tetap akan terlihat sebagai omong kosong selama itu belum menampakkan hasil. Selama itu belum jadi uang, itu semua akan tetap semu dan nggak berarti.

You May Also Like

0 comments